Adakah marah yang terpuji?

Adakah marah yang terpuji?

Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah marah karena (urusan) diri pribadi beliau, kecuali jika dilanggar batasan syariat Allah, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam akan marah dengan pelanggaran tersebut karena Allah”. (HR Bukhari, no. 3367 dan Muslim, no. 2327).

Kita telah ketahui bersama jenis marah yang tercela, yakni marah untuk meluapkan emosi pribadi dan keinginan balas dendam yang didorong oleh rasa jengkel terhadap orang lain, tersinggung, tersakiti, atau merasa dilecehkan.

Sedang marah yang terpuji, dan justru dituntut untuk marah, yaitu marah karena Allah, sebagaimana dipraktikkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau marah ketika larangan-larangan Allah dilanggar dan perintah-perintah Allah diabaikan. Beliau marah karena Allah, bukan untuk membela dirinya atau gegara tersinggung. Beliau justru berlapang dada dan memaafkan orang-orang yang menyakiti beliau.

Beliau juga pernah memarahi Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma karena membunuh orang kafir yang telah mengucapkan laa ilaaha illallah dalam suatu peperangan. Namun, Usamah tetap membunuhnya karena menurutnya orang kafir itu mengucapkan kalimat thayyibah untuk menyelamatkan diri dari senjata Usamah. (HR. Bukhari).

Demikianlah seorang mukmin, ia mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak marah karena tersinggung, akan tetapi mudah menahan amarah, memaafkan, dan berbuat baik kepada pihak yang memicu amarahnya, sesuai dengan firman Allah Ta’ala (yang artinya): “Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah“. (QS Asy-Syura: 40).

Kami akhiri tulisan ini dengan memohon kepada Allah Ta’ala dengan nama-nama-Nya yang Maha Indah dan sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna, agar Dia senantiasa menganugerahkan kepada kita petunjuk dan taufik-Nya untuk memiliki sifat-sifat yang baik dan mulia dalam agama-Nya. Aamiin.

Penulis: Ustadz Muhammad Ashim Musthofa
Artikel: Muslim.or.id

Adakah marah yang terpuji?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *