Bijak menyikapi kajian LIVE di YouTube dan media sosial
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab,”Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir (salah satunya majelis ilmu).” (HR. Tirmidzi, no. 3510 dan lainnya. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 2562).
Alhamdulillah, majelis ilmu di zaman ini begitu mudah, misalnya kajian melalui YouTube atau kajian LIVE di media sosial lainnya. Namun, kita perlu bijak menyikapi fenomena ini:
Jika mampu mendatangi majelis ilmu, maka datangilah. Hendaknya jangan sampai kita malas mendatangi majelis ilmu apabila tempatnya dekat dengan kita dan mudah dijangkau.
- Jika tidak mampu mendatanginya, misalnya sangat jarang kajian di daerahnya, barulah mengikuti kajian di YouTube dan LIVE media sosial.
- Jangan sampai selalu mengandalkan kajian di YouTube dan LIVE media sosial sehingga tidak pernah lagi menghadiri majelis ilmu. Bisa diusahakan, misalnya sepekan sekali atau sebulan sekali menghadiri majelis ilmu di daerah yang ada majelis ilmunya.
Agar lebih bersemangat, mari kita lihat perjuangan orang-orang saleh terdahulu yang berkorban menempuh perjalanan yang sangat jauh dan melelahkan untuk mendapatkan ilmu.
Seorang tabiin terkenal bernama Sa’id bin Al-Musayyab rahimahullah berjalan kaki berhari-hari hanya untuk mencari satu hadis, beliau menceritakan, “Sesungguhnya aku berjalan kaki berhari-hari dan bermalam-malam untuk mencari satu hadis.” (Jaami’u bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlihi, I/395 no. 569).
Ibnul Jauziy menceritakan bahwa Imam Ahmad keliling dunia sampai dua kali untuk mengumpulkan musnad. Tentunya perjalanan saat itu bukan perjalanan yang mudah seperti saat ini menggunakan pesawat, kapal, dan kondisi jalan yang mudah. Beliau berkata, “Imam Ahmad bin Hambal keliling dunia dua kali hingga dia bisa mengumpulkan musnad.” (Shaidul Khatir, hlm. 246).
Semoga nasihat ini bisa jadi motivasi kita untuk lebih giat mendatangi kajian ilmu secara offline, meski zaman sekarang kajian ilmu mudah didapat dan dilihat melalui YouTube dan media sosial yang ada.
Penulis: Ustadz Raehanul Bahraen
Artikel: Muslim.or.id