Duhai anak muda, jangan mudah berkata kotor
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no.47).
Begitu agung penggambaran Alquran terhadap perkataan yang baik, seakan-akan ia adalah tali penyambung antara bumi dan langit dan merupakan jalan untuk meraih keridaan Allah Sang Pemilik kenikmatan dan kemuliaan, karena ucapan yang baik adalah buah dari ibadah kita dan hasil darinya. Allah Ta’ala berfirman, “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim: 24-25).
Sebaliknya, ucapan yang kotor dan buruk merupakan salah satu perkara yang tidak disukai Allah Ta’ala. Tidaklah ia membuahkan sesuatu, melainkan permusuhan dan perpecahan, menjadi sebab rusaknya tali persaudaraan dan putusnya sebuah hubungan. Tak terhitung jumlahnya, putusnya hubungan orang tua dan anak dan hilangnya keharmonisan antara pasangan suami dan istri dikarenakan ucapan yang kotor dan buruk.
Alquran telah menggambarkan perkataan yang kotor dan buruk ini bagaikan pohon yang buruk, pohon yang tidak memberikan manfaat serta kebaikan apapun bagi pemiliknya. Bahkan ia membuahkan keburukan dan kerusakan.
Kita sebagai generasi muda sangat perlu untuk berhati-hati dalam berucap, jangan sampai perkataan kita membuat orang lain terluka dan kita berdosa karenanya. Kita pun perlu melatih cara bicara kita agar tidak mudah mengeluarkan kata-kata kotor dan sumpah serapah yang sangat buruk untuk didengar.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga lisan kita dari berucap dan berbicara dengan sesuatu yang kotor lagi buruk. Aamiin.
Penulis: Ustadz Muhammad Idris hafizhahullah
Artikel: Muslim.or.id