Jangan-jangan kita punya mata pengkhianat..
Pengkhianatan adalah sebuah perilaku yang amat tercela. Tidak ada satu pun di antara kita yang mau dijuluki si pengkhianat. Walaupun barangkali kita pernah berkhianat, atau bahkan sering berkhianat. Loh, kapan?
Mari kita perhatikan firman Allah Ta’ala berikut, “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi dalam dada”. (QS. Ghafir: 19).
Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan maksud ayat yang kami cantumkan di atas, “Yaitu seorang lelaki yang sedang bersama dengan teman-temannya. Lalu lewatlah wanita di depan mereka. Lelaki tersebut berpura-pura menundukkan pandangan mata. Bila merasa teman-temannya tidak memperhatikannya, maka dia melirik wanita tadi. Namun, jika ia khawatir mereka memergokinya, maka ia pun kembali menundukkan mata. Sungguh Allah mengetahui keinginan hatinya untuk melihat aurat wanita tersebut”. (Diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushannaf, no. 17396).
Itulah pengkhianatan mata. Berbeda antara kondisi yang dikesankan kepada orang lain dengan kondisi sebenarnya. Dia mengesankan seakan sangat saleh dan selalu menjaga matanya dari hal haram. Padahal realitanya tidak demikian. Dia hanya berpura-pura belaka.
Untuk mengatasi kebiasaan buruk pengkhianatan mata ini, kita bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
- Tingkatkan muraqabah.
Muraqabah adalah salah satu ibadah mulia dalam Islam. Kurang lebih maknanya adalah merasa selalu diawasi Allah Ta’ala. Sebab Dia mengetahui apapun yang kita kerjakan. Perbuatan baik maupun buruk. Dirahasiakan ataupun dilakukan di depan khalayak. - Ingat, yang halal lebih nikmat.
Manakala godaan datang untuk melihat atau merasakan hal yang haram, maka lawanlah! Dengan cara mengingat bahwa yang halal itu jauh lebih nikmat dibanding yang haram.
Penulis: Ustaz Abdullah Zaen hafizhahullah
Artikel: Muslim.or.id