Jangan-jangan kita termasuk orang yang tafarruq

Jangan-jangan kita termasuk orang yang tafarruq

Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

“Berpegang teguhlah pada tali Allah dan jangan berpecah-belah” (QS. Al-Imran: 103).

Lalu apa makna tafarruq dalam ayat di atas?

Imam Al Qurthubi dalam Tafsir Al Qurthubi menjelaskan ayat yang kami sebutkan dalam gambar di atas. “Firman Allah Ta’ala (yang artinya): “jangan berpecah belah” maksudnya: jangan berpecah belah dalam beragama sebagaimana berpecah-belahnya orang Yahudi dan Nasrani dalam agama mereka. Tafsir yang disebutkan oleh Ibnu Mas’ud dan juga yang lainnya, bahwa makna “jangan berpecah belah” di sini adalah jangan kalian mengikuti hawa nafsu dan tujuan-tujuan (duniawi) yang berbeda-beda”.

Maka makna dari tafarruq adalah meninggalkan ajaran agama dan meninggalkan tuntunan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam serta mengambil ajaran-ajaran dan tuntunan-tuntunan lain yang tidak ada dasarnya dalam syariat.

Maka dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa makna tafarruq (berpecah belah) adalah:

  1. Mengikuti hawa nafsu dalam beragama, yaitu dengan berbuat bidah.
  2. Meninggalkan tuntunan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
  3. Mengambil sebagian agama dan meninggalkan sebagian.
    Orang-orang yang melakukan hal-hal di atas maka ia telah memecah belah agama dan memecah belah umat.

Sedangkan orang-orang yang mengajak untuk kembali pada Alquran dan As Sunnah, mengajak untuk kembali pada tuntunan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan tidak memisah-misahkan ajaran agama, maka mereka adalah orang-orang yang bersatu di atas kebenaran walaupun sedikit. Oleh karena itulah Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ’anhu mengatakan; “Al Jama’ah adalah siapa saja yang sesuai dengan kebenaran walaupun engkau sendiri”. (Dinukil dari Ighatsatul Lahfan Min Mashayid Asy Syaithan, 1/70).

Tafarruq atau perpecahan itu dilarang dalam agama. Persatuan umat itu diperintahkan dalam agama. Namun, persatuan yang benar adalah persatuan di atas akidah yang benar berdasarkan Alquran dan As Sunnah. Orang yang mengajak untuk memurnikan akidah yang benar berdasarkan Alquran dan As Sunnah, merekalah orang yang mempersatukan umat.

Semoga bermanfaat.

Penulis: Ustaz Yulian Purnama hafizhahullah
Artikel: Muslim.or.id

Jangan-jangan kita termasuk orang yang tafarruq

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *