Kebiasaan berutang, membuat tidak tenang & terhina

Kebiasaan berutang, membuat tidak tenang & terhina

Keadaan ini sebagaimana hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Jangan kalian membuat takut (meneror) diri kalian sendiri padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman.”
Para sahabat bertanya: “Apakah itu wahai Rasulullah?”
Rasulullah menjawab: “Itulah utang!” (HR. Ahmad, Silsilah Ash Shahihah no. 2420).

Kebiasaan suka berutang membuat seseorang tidak tenang hidupnya, bahkan bisa jadi akan terhina di mata manusia. Apalagi utang tersebut ternyata tidak digunakan untuk hal yang benar-benar darurat, melainkan hanya untuk bersenang-senang atau untuk kebutuhan tersier saja. Sebelumnya hidupnya aman dan tenteram karena qanaah dan menerima apa yang telah Allah rezekikan berdasarkan usahanya, tetapi setelah ia mudah berutang, hidupnya tidak tenang dan membuat takut (meneror) dirinya sendiri.

Kita sepakat, seseorang yang memiliki banyak utang tentu hidupnya tidak tenang. Dia hanya senang sesaat saja ketika memegang uang tersebut, setelah itu ia akan merasa tidak tenang karena masih memiliki beban tanggung jawab. Belum lagi ia akan ditagih bahkan dikejar-kejar oleh orang yang menagih atau dikejar rentenir. Ia pun akan hina kedudukannya di hadapan manusia, ia akan diremehkan dan tidak punya harga diri. Ia akan mudah dibentak, dihinakan, dan dijatuhkan.

Inilah pesan dari Umar bin Abdul Aziz, beliau berkata, “Aku wasiatkan kepada kalian agar tidak berutang, meskipun kalian merasakan kesulitan, karena sesungguhnya utang adalah kehinaan di siang hari, dan kesengsaraan di malam hari. Tinggalkanlah ia, niscaya martabat dan harga diri kalian akan selamat, dan masih tersisa kemuliaan bagi kalian di tengah-tengah manusia selama kalian hidup.” (Umar bin Abdul Aziz Ma’alim Al Ishlah wa At Tajdid, 2/71).

Orang yang punya kebiasaan berutang maka akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berbohong dan berdusta, bahkan sering tidak menunaikan amanah. Bisa jadi ia berjanji akan melunasi bulan depan, tetapi ia berbohong dan tidak berniat melunasi bulan depan. Begitu pun seterusnya.

Semoga nasihat ini bisa menjadi perhatian kita bersama agar tidak mudah berutang.

Penulis: Ustadz Raehanul Bahraen
Artikel: Muslim.or.id

Kebiasaan berutang, membuat tidak tenang & terhina

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *