Larangan keras pergi ke dukun
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal dan bertanya kepadanya tentang suatu perkara, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari.” (HR. Muslim).
Perdukunan menimbulkan berbagai kerusakan di tengah masyarakat kaum muslimin. Oleh karena itu, Islam mengecam berbagai macam praktik perdukunan dan melarang keras untuk mendatangi dukun. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal dan dia membenarkan ucapannya, maka dia berarti telah kufur pada Al-Quran yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad, hasan).
Dukun adalah orang yang mengaku mengetahui perkara gaib. Termasuk kategori dukun adalah paranormal, tukang ramal, ahli nujum, dan yang semisal mereka. Siapa saja yang menceritakan tentang perkara di masa datang yang belum terjadi atau mengaku mengetahui perkara gaib, maka statusnya adalah dukun.
Di antara faedah penting dari hadis yang kita paparkan dalam konten kali ini antara lain:
Pertama. Menunjukkan batilnya praktik perdukunan dan siapa saja yang mengeklaim mengetahui perkara gaib.
Kedua. Hadis di atas menunjukkan wajibnya mendustakan para dukun, tukang ramal, dan sejenisnya. Tidak boleh ada pada diri hamba sedikit pun keraguan untuk mendustakan ucapan mereka.
Ketiga. Hadis di atas menjelaskan haramnya mendatangi dukun meskipun tidak membenarkan ucapannya.
Keempat. Jika membenarkan berita dari dukun maka hukumannya lebih keras lagi, yaitu dianggap kufur terhadap apa yang Allah Ta’ala turunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kelima. Hadis ini juga menunjukkan wajibnya memberi hukuman kepada para dukun dan orang yang mendatanginya oleh para penguasa. Hal ini penting untuk menjaga kaum muslimin dari kejelekan mereka dan menjaga masyarakat dari berbagai kerusakan yang ditimbulkannya. Kerusakan di masyarakat yang diakibatkan karena perdukunan sangat parah karena merusak akidah tauhid. Selain itu juga akan menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di tengah masyarakat, karena dukun akan memunculkan teror dengan berbagi berita dusta kepada masyarakat.
Mari bersama kita menjaga diri kita, keluarga kita, dan masyarakat kita dari bahaya perdukunan.
Penulis: Ustaz Adika Mianoki hafizhahullah
Artikel: Muslim.or.id