Menghindari pujian dan popularitas

Menghindari pujian dan popularitas

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa yang kaya lagi tidak menampakkan dirinya”. (HR. Muslim no. 2965).

Di antara kebiasaan orang-orang saleh adalah mereka berusaha untuk lari dari pujian manusia dan pengagungan mereka, serta membenci popularitas di kalangan manusia. Ini menunjukkan keikhlasan mereka kepada Allah, di mana mereka mencukupkan diri dengan pengetahuan Allah sajalah tentang keadaan mereka, dan hanya berharap pahala dari Allah terhadap amalan mereka.

Anda lihat bahwa orang-orang seperti mereka tidak butuh pujian serta tidak butuh popularitas di antara manusia. Mereka tidak mendambakan pujian dan popularitas itu, bahkan mereka membencinya. Mereka berharap menjadi orang yang tidak diperhitungkan di antara manusia, serta tiada yang memperhatikan amalan mereka selain Allah. Namun, Allah tidak berkehendak demikian, bahkan Allah berkehendak agar mereka terkenal. Allah meninggikan kedudukan mereka, mereka banyak disebut di kalangan manusia, dan Allah meletakkan di hati para hamba-Nya kecintaan terhadap mereka.

Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Aku ingin jika manusia mempelajari ilmu ini, mereka tidak mengisbatkan sedikit pun ilmu ini kepadaku.” (Hilyatul Aulia, 9/118).

Sufyan Ats-Tsauri berpesan kepada saudaranya, “Waspadalah, janganlah engkau mencintai kedudukan, karena zuhud pada kedudukan itu lebih sulit dari pada zuhud pada dunia.” (Hilyatul Aulia, 6/387).

Ibrahim bin Adham berkata: “Tidaklah tulus kepada Allah, orang yang mencintai ketenaran.” (Hilyatul Aulia, 8/19).

Pelajaran yang bisa diambil:

  1. Pesan di atas menunjukkan keutamaan “menghindari pujian”, serta tercelanya “cinta popularitas”.
  2. Ketenaran yang tercela adalah “minta untuk terkenal”, jika ketenaran itu datang dari sisi Allah tanpa diminta, maka tidak tercela, hanya saja adanya ketenaran itu merupakan ujian bagi yang lemah imannya. (Mukhtasar Minhaj Al Qaasidin, 210).

Semoga bahasan ini bermanfaat.

Penulis: Ustadz Nuruddin Abu Faynan
Artikel: Muslim.or.id

Menghindari pujian dan popularitas

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *