Nasihatmu hisabmu

Nasihatmu hisabmu

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim, no.49).

Memberi nasihat itu mudah. Hampir semua orang mampu memberi nasihat, yang sulit adalah mengamalkan nasihat bagi pemberi nasihat maupun yang dinasihati.

Pemberi nasihat harus menjaga dua perkara:

  1. Keikhlasan ketika memberi nasihat. Tidak berharap ingin disanjung atau pujian lainnya. Terlebih di media sosial, keikhlasan amat dibutuhkan. Ketika yang me-like sedikit terasa sedih, tetapi ketika yang me-like banyak menjadi senang.

Dahulu Abdurrahman bin Mahdi pernah bertanya kepada gurunya, “aku punya majelis setiap Jumat pagi. Apabila yang hadir banyak aku gembira dan apabila sedikit aku sedih?” Gurunya berkata, “itu majelis yang buruk, tinggalkan saja.” Semenjak itu Ibnu Mahdi tak pernah lagi mengajar di sana. (Siyar Adz-Dzahabi, 9/196).

  1. Mengamalkan nasihat. Karenanya Allah membenci orang yang mengucapkan sesuatu yang ia tidak amalkan. Bahkan orangnya terancam diazab di dalam kuburnya. Na’udzu billah min dzalik.

Yang diberi nasihat pun harus menjaga dua perkara:

  1. Menerima nasihat dengan hati yang lapang. Karena itu adalah tanda keikhlasan.

Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Tanda orang ikhlas itu adalah apabila diingatkan kesalahannya ia tidak merasa panas hatinya tidak juga ngeyel. Justru ia mengakui kesalahannya dan mendoakannya, “Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku.” (Siyar Adz-Dzahabi, 13/439).

  1. Menjauhi sifat yang buruk. Ketika seseorang diberi nasihat yang dia pikirkan bukan dirinya, tapi malah bergumam, “Nasihat ini cocok buat si fulan dan si anu nih.” Padahal seharusnya yang hendaknya dia pikirkan adalah untuk dirinya terlebih dahulu.

Semoga bisa jadi bahan introspeksi kita bersama. Aamiin.

Penulis: Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Artikel: Muslim.or.id

Nasihatmu hisabmu

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *