Perhatian Para Sahabat Terhadap Aqidah

Perhatian Para Sahabat Terhadap Aqidah

‘Abdullah bin Syurahbil mengatakan, “Aku melihat ‘Utsman bin ‘Affan memerintahkan untuk meratakan kuburan. Lalu beliau diberitahu, “Itu adalah kuburan Ummu ‘Amr binti ‘Utsman”

Beliau pun tetap memerintahkan untuk diratakan” (Dinukil dari Tahdzirus Saajid, hal. 118. Penulis mengatakan, “Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf (4/138) dan Abu Zur’ah dalam At Tarikh dengan sanad yang shahih)


Pembaca yang dimuliakan Allah Ta’ala, tidaklah samar bagi kita tentang agungnya kedudukan aqidah di dalam Islam. Syaikh ‘Abdurrazzaq Al Badr hafizhahullah mengatakan, “Sesungguhnya aqidah yang benar, murni, dan jernih, yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah, memiliki kedudukan yang sangat luhur di dalam agama. Kedudukan aqidah yang lurus dalam agama laksana pondasi untuk bangunan, hati bagi jasad, dan akar milik sebatang pohon.

Jika kita merenungi sejarah salafus shalih, kita akan melihat besarnya perhatian mereka terhadap masalah aqidah. Kita melihat bagaimana mereka mendahulukan masalah aqidah dibanding masalah lainnya. Aqidah adalah cita-cita terbesar dan tujuan tertinggi mereka” (diringkas dari Tsabaatu ‘Aqidah Salaf wa Salaamatuha minat Taghayyuraat, hal. 3-6)

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, sedikit paparan di atas menggambarkan kepada kita betapa tingginya kedudukan aqidah dalam agama Islam yang hanif ini. Hal ini juga tercermin dari sikap kaum terbaik yang telah Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya berdakwah, yakni para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, terhadap masalah aqidah.

Syaikh ‘Abdurrahim As Sulmi mengatakan, “Persoalan aqidah adalah hal yang sangat penting. Aqidah memiliki pengaruh yang luar biasa pada kejiwaan seorang insan. Siapa yang kuat aqidahnya, akan kuat hatinya dan kokoh keimanannya. Oleh karena itu, para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mempelajari aqidah dan agama ini dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian. Mereka tidak mempelajarinya hanya karena ikut-ikutan semata. Tetapi mereka bersungguh-sungguh mempelajarinya, menjalankan berbagai konsekuensinya, dan berjuang keras dalam mengamalkan aqidah di atas muka bumi.

Oleh karena itu, mereka rela mati fii sabiilillah demi menegakkan aqidah. Mereka pun membenci dunia jika ternyata harus mengorbankan aqidah demi meraihnya. Mereka berhasil menaklukkan berbagai negeri dan menundukkan penduduk bumi dengan modal aqidah yang kuat. Aqidah pun menjadi ciri khas yang membedakan mereka dengan kaum lainnya. Dan mereka pun menjadi pemimpin dunia padahal sebelum memiliki aqidah ini, mereka hanyalah sekelompok orang arab yang tidak punya nilai dan kedudukan khusus di mata penduduk bumi” (Ta-shil ‘Ilmil Aqidah, hal. 6)

Semoga bahasan ini bermanfaat.

Perhatian Para Sahabat Terhadap Aqidah

Penulis: Ustadz Yananto Sulaimansyah hafizhahullah
Artikel: Muslim.or.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *