Punya utang? Awas bahaya dunia-akhirat

Punya utang? Awas bahaya dunia-akhirat

Ada dampak buruk jika kita punya utang:

  1. Jika meninggal dan membawa utang, akan terhalang masuk surga meskipun mati syahid.
  2. Keadaan atau nasibnya menggantung/tidak pasti apakah akan selamat atau binasa.
  3. Sahabat yang punya utang tidak dishalati oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal shalat beliau adalah syafaat.
  4. Orang yang berutang dan berniat tidak mau melunasi, akan bertemu dengan Allah dengan status sebagai pencuri.
  5. Status debitur membuat pelakunya mendapatkan kehinaan di siang hari dan kegelisahan di malam hari.

Dalil dari beberapa poin yang kami cantumkan dalam gambar di atas adalah:

  1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya utang, maka dia tidak akan masuk surga sampai utangnya itu dilunasi.” (HR. Ahmad No. 22546, An Nasa’i No. 4684, Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 556 Syekh Al Albani mengatakan: hasan).
  2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jiwa seorang mukmin tergantung karena utangnya, sampai utang itu dilunaskannya.” (HR. At Tirmidzi No. 1079, Ibnu Majah No. 2413, disahihkan oleh Syekh Syu’aib Al Arnauth dalamTahqiq Musnad Ahmad No. 10607).
  3. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menshalatkan laki-laki yang memiliki utang. Lalu didatangkan mayat ke hadapannya. Beliau bersabda: “Apakah dia punya utang?” Mereka menjawab: “Ya, dua dinar. Beliau bersabda,“Shalatlah untuk sahabat kalian.” (HR. Abu Daud No. 3343, disahihkan Syekh Al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi DaudNo. 3343).
  4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih).
  5. Umar bin Abdul Aziz berkata, “Aku wasiatkan kepada kalian agar tidak berutang, meskipun kalian merasakan kesulitan, karena sesungguhnya utang adalah kehinaan di siang hari kesengsaraan di malam hari, tinggalkanlah ia, niscaya martabat dan harga diri kalian akan selamat, dan masih tersisa kemuliaan bagi kalian di tengah-tengah manusia selama kalian hidup.” (Umar bin Abdul Aziz Ma’alim Al Ishlah wa At Tajdid, 2/71).

Semoga bahasan ini menjadikan kita lebih berhati-hati dengan transaksi utang.

Penulis: Ustadz Raehanul Bahraen
Artikel: Muslim.or.id

Punya utang? Awas bahaya dunia-akhirat

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *