Syarat agar ibadah kita diterima di sisi Allah

Syarat agar ibadah kita diterima di sisi Allah

Semua amalan dapat dikatakan sebagai ibadah yang diterima bila memenuhi dua syarat, yaitu Ikhlas dan mutaba’ah (mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa ssalam).

Kedua syarat ini terangkum dalam firman Allah, “…Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al Kahfi: 110).

Ada 2 syarat utama agar ibadah kita bisa diterima di sisi Allah.

Pertama, ikhlas dalam Ibadah.

Seluruh ibadah yang kita lakukan harus ditujukan untuk Allah semata. Walaupun seseorang beribadah siang dan malam, jika tidak ikhlas (dilandasi tauhid) maka sia-sialah amal tersebut. Allah berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan agar mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5).

Maka sungguh beruntunglah seseorang yang selalu mengawasi hatinya, kemanakah maksud hati tatkala ia beribadah, apakah untuk Allah, ataukah untuk selain Allah.

Kedua, beribadah hanya dengan syariat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketahuilah, ibadah bukanlah produk akal atau perasaan manusia. Ibadah merupakan sesuatu yang diridai Allah, dan engkau tidak akan mengetahui apa yang diridai Allah kecuali setelah Allah kabarkan atau dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan seluruh kebaikan telah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak tersisa sedikit pun. Tidak ada dalam kamus ibadah seseorang melaksanakan sesuatu karena menganggap ini baik, padahal Rasulullah tidak pernah mencontohkan.

Sehingga tatkala ditanya, “Mengapa engkau melakukan ini?” lalu ia menjawab, “Bukankah ini sesuatu yang baik? Mengapa engkau melarang aku dari melakukan yang baik?”

Saudaraku, bukan akal dan perasaanmu yang menjadi hakim baik buruknya. Apakah engkau merasa lebih takwa dan saleh ketimbang Rasulullah dan para sahabatnya? Ingatlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang melakukan satu amalan (ibadah) yang tiada dasarnya dari kami maka ia tertolak.” (HR. Muslim).

Semoga kedua syarat di atas mampu kita penuhi dalam setiap ibadah kita, agar ibadah kita bisa diterima di sisi Allah.

Penulis: Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal hafizhahullah
Artikel: Muslim.or.id

Syarat agar ibadah kita diterima di sisi Allah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *