Tanda-tanda kalau kita sudah takut dengan syirik
Salah satu utusan Allah, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam adalah sosok yang takut terjatuh ke dalam syirik. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, ‘Ya Tuhan-ku, jadikanlah negeri ini (Makkah) sebagai negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah patung.’” (QS. Ibrahim: 35).
Yang wajib kita tanyakan pada diri kita adalah, apa tanda kalau kita sudah takut dengan perbuatan syirik sebagaimana yang ditakutkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam di atas?
Sesuatu yang paling ditakutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atas diri para ahli tauhid di kalangan umat beliau (para sahabat) adalah riya’ (syirik kecil). Dalam hadis Mahmuud ibnu Lubaid radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesuatu yang paling aku takutkan atas diri kalian adalah syirik kecil.” Lalu beliau ditanya tentangnya dan menjawab, “Riya’ (pamer ibadah).” (HR. Ahmad dan selainnya, disahihkan oleh Al-Albani).
Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhawatirkan para sahabatnya terjerumus ke dalam syirik kecil, padahal para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah umat yang terbaik ilmu syar’i dan amal salehnya dibandingkan dengan seluruh umat para nabi dan rasul ‘alaihimush shalatu wa sallam.
Lalu bagaimana dengan kita?
Tidak ada satu pun ahli tauhid yang benar tauhidnya, kecuali memiliki ciri khas takut terjatuh ke dalam kesyirikan. Hal ini karena syirik adalah dosa terbesar dan sangat membahayakan keimanan serta sangat buruk akibatnya di dunia maupun di akhirat.
Nah, takut terhadap kesyirikan memiliki tanda-tanda, di antaranya:
Pertama: Mempelajari syirik dan macam-macamnya secara detail, agar tahu apa itu syirik, dan kuatlah rasa takut serta benci terhadap syirik sehingga benar-benar semangat menjauhinya.
Kedua: Mempelajari tauhid dan macam-macamnya secara detail, agar tahu bagaimana menauhidkan Allah Ta’ala, dan kuatlah rasa cinta serta harap kepada Allah Ta’ala, sehingga benar-benar semangat menauhidkan-Nya.
Ketiga: Ahli tauhid yang benar-benar takut terhadap syirik, hatinya benar-benar berusaha terus-menerus mencari keridaan Allah dalam rangka mewujudkan ubudiyyah kepada-Nya semata, yang ibadah tersebut merupakan tujuan diciptakan dirinya.
Apakah dalam diri kita sudah ada tanda-tanda di atas?
Semoga bahasan ini bisa jadi bahan introspeksi kita bersama. Semoga bermanfaat.
Penulis: Ustaz Sa’id Abu Ukkasyah hafizhahullah
Artikel: Muslim.or.id