Kitab Tazkiyatun Nufs-Pertemuan ke-02-Kaedah Pertama Adalah Tauhid

╔══❖•ೋ°📖° ೋ•❖══╗
                   Whatsapp             
       Grup Islam Sunnah | GiS
          ☛ Pertemuan ke-02
╚══❖•ೋ°👥° ೋ•❖══╝

Download Audio :

🌏 https://grupislamsunnah.com

👤  Oleh : Ustadz Zaenuddin Khuzairi حفظه الله تعالى

📚 Kitab Tazkiyatun Nufs

💽 Audio ke-02 dari 10 : Kaedah Pertama Adalah Tauhid

═════════════════

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول لله  محمد بن عبد الله وعلى آله وصحبه ومن تبع هداه إلى يوم القيمة أما بعد.

Ma’asyira al muslimin (معاشر المسلمين)
yang semoga kita semua dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, terutama peserta GiS, Grup Islam Sunnah, yang semoga juga kita selalu dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Setelah kita mempelajari dua pendahuluan yang sangat penting, maka sekarang kita masuk kepada kaidah yang pertama dari pensucian jiwa, adalah tauhid.

Tauhid adalah merupakan pokok dari pensucian jiwa. Dan tauhid secara bahasa berasal dari kata

وَحَّدَ – يُوَحِّدُ -تَوْحِيْدًا

yang berarti mengesakan.

Dan yang dimaksud mengesakan Allah disini ya mengesakan Allah dengan seluruh hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
1) Yang terkait dengan rububiyyah: bahwa hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mencipta, memiliki, menguasai dan mengatur jagat raya ini.

2) Terkait dengan uluhiyyah: yang berarti hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diibadahi saja; tidak selain Allah, siapapun dan apapun.

3) Terkait dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah: yaitu berarti kita meyakini bahwa hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memiliki nama-nama yang paling indah dan sifat-sifat yang paling sempurna.

Dan para nabi dan para rasul, mereka diutus fokus untuk menjelaskan tauhid terutama tauhid uluhiyyah.

Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat An-Nahl ayat 36:

{ وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱلله وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَ }

“Dan telah kami utus pada setiap ummat seorang utusan, mereka semua menyeru: Beribadahlah kalian hanya kepada Allah dan jauhilah At-thaaguut.”

Dan juga tauhid, agar kita beribadah hanya kepada Allah saja. Ini pula lah yang menjadi tujuan atau hikmah diciptakannya jin dan manusia sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzaariyaat ayat 56:

{ ومَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ }

Bahkan dengan tauhid ini pula Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam mengutus sahabat Mu’adz ibn Jabal untuk mendakwahkannya kepada ahlul kitab di negeri Yaman.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam sabdakan :

(( إنَّكَ تَقْدَمُ علَى قَوْمٍ مِن أهْلِ الكِتَابِ ))

“Sesungguhnya engkau mendatangi suatu kaum dari kalangan ahlul kitab”

(( فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيه أَنْ يُوَحِّدُوا اللَه تَعَالَى ))

“Maka hendaklah yang pertama kali kau dakwahkan kepada mereka agar mereka bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala”

Di dalam lafadz yang lain:

(( فَلْيَكُنْ أَوّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاّ الله وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ))

“Dan hendaklah yang pertama kali kalian dakwahkan kepada mereka adalah agar mereka mengucapkan syahadat ‘An Laa Ilaha Illallah’ (bahwa sesungguhnya tidak ada Illah yang diibadahi dengan haq melainkan hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala) dan sesungguhnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam adalah utusan Allah.”

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengancam orang-orang yang tidak mensucikan jiwanya dengan tauhid dan iman, bahwa mereka akan diazab dengan azab yang pedih pada hari kiamat.

Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Fushshilat ayat 6-7:

{ وَوَيۡلُ لِّلۡمُشۡرِكِينَ }

“Dan celakalah orang-orang musyrik”

{ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ كَٰفِرُونَ }

“Mereka yang tidak menunaikan az-zakaah (yang dimaksud dengan az-zakaah di sini yaitu adalah at-tauhid) dan mereka kafir terhadap akhirat”

Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah mengatakan bahwa tafsir ayat di atas, yang dimaksud yang tidak menunaikan az-zakaah adalah At-tauhid dan Iman yang dengan keduanya tersebut hati akan menjadi bersih. Karena kata az-zakaah pun berasal dari kata-kata zakaa-yazkuu, yang berkembang, yang bersih, yang bagus.

Jadi makna [ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ ] maknanya adalah yang tidak beriman, tidak bertauhid.

Kenapa tidak menunaikan az-zakaah? Yang dimaksud dengan az-zakaah tadi adalah mensucikan jiwanya dengan tauhid karena kalimat tauhid mengandung pembersihan; atau menafikan, meniadakan ilahiyyah yaitu yang berhak disembah dari yang selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menetapkan hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala saja yang berhak disembah.

Dan Al-Imam Ibnul Qoyyim katakan bahwa mayoritas atau kebanyakan para ulama tafsir dari kalangan salaf dan setelah mereka menafsiri

[ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ ]

az-zakaah yang dimaksud di dalam ayat dalam surah Fushshilat ayat ke-7 itu maknanya adalah At-tauhid, yaitu bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dengannya hati akan mendapatkan kesuciannya.

Dan juga perlu kita ketahui bahwa siapa orang yang tidak bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala maka amalnya akan sirna.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 65:

{ وَلَقَدۡ أُوحِيَ إِلَيۡكَ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ لَئِنۡ أَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ } 

“Dan sungguh telah aku wahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum engkau, kalau engkau berbuat kesyirikan niscaya sirna amalmu dan engkau termasuk orang yang merugi.”

Dan orang yang berbuat kesyirikan Allah tidak akan ampuni dosanya apabila dia mati dalam keadaan belum sempat bertaubat dari kesyirikannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

{ إِنَّ ٱلله لَا يَغۡفِرُ أَن ‌يُشۡرَكَ ‌بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ } 

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuni dosa kesyirikan dan Allah akan mengampuni yang selain itu bagi siapa yang Allah kehendaki.”

Di antaranya ini disebutkan dalam surat An-Nisaa’ ayat 48.

Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengancam orang yang berbuat kesyirikan; dia tidak bertauhid kepada Allah, maka dia Allah haramkan surga baginya dan tempatnya di neraka.

Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 72:

{ ۖ إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱلله فَقَدۡ حَرَّمَ ٱلله عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَاۡوٰٮهُ ٱلنَّارُۖ  وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ }
 
“Sesungguhnya siapa orang yang menyekutukan Allah, maka Allah haramkan baginya surga, tempatnya di neraka dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang berbuat kezaliman”

Dan ini menunjukkan bahwa begitu pentingnya At-tauhid sehingga begitu berbahayanya kesyirikan bagi diri kita, terkait juga kesucian jiwa kita.

Semoga kita diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ketetapan tauhid dan dijauhkan dari kesyirikan.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما كثيرا

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ   

Materi ini dikirim ke GIS, Grup Islam Sunnah, oleh Zainuddin Khuzairi
dan direkam di Jakarta.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════ 

📣 Official Account Grup Islam Sunnah

🌏 WebsiteGiS: grupislamsunnah.com
📱 Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
📷 Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
🌐 WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
📧 Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
🎥 YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *